Negeri Khayali

Memang harum bau anggurmu

yang kuteguk sewaktu-waktu

Guna mengusir rasa suntukku.

Amboi…,

Serasa nikmat iringan irama lagu

sengaja kuundang ke negeri khayali.

Enyahlah bosan,

datanglah bingar!

Biar api unggun itu jadi bahan candaan.

Hanya kita yang mengerti dengan benar.

Untuk apa bersoal dengan korupsi?

Segala sedia di negeri khayali.

Cukuplah meneguk harum anggur secukupnya.

Memang harum bau anggurmu

hingga sirna dan mengelak waktu.

Untuk mengelaknya, aku sampai tak mampu.

Amin R Iskandar

Bandung, 05-12-09

Padang Duri

Menyusuri jejakmu

seperti meletakkan telapak hati

di padang duri.

Hanya menyisakan bintik-bintik

lebam di dinding biru.

Ada luka parah

tanpa darah.

Di balik rusuk dada kiriku,

seperti sakit tulangku yang hilang dulu.

Elegimu bertabur dusta

seribu satu dalam lisan palsu.

Tak sudilah untuk kembali menyapa

meski kau lagi suguhkan kesurgaan itu.

Amin R Iskandar

Bandung, 10-12-09